BUDI DAYA IKAN HIAS
Kompetensi Dasar :
3.4 Memahami
komoditas ikan hias yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat.
3.5 Menentukan
komoditas ikan hias yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat.
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Budi Daya Ikan Hias
Akuakultur atau juga dikenal
dengan budi daya perikanan merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai
macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen
pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk di dalamnya adalah budi daya
ikan.
Budi daya ikan hias air tawar
mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain orang
suka akan keindahan ikan hias, banyak pula orang yang menggantungkan hidupnya
dari membudidayakan dan memasarkan ikan hias yang jenisnya bermacam-macam. Tak jarang
beberapa petani yang semula menekuni budi daya ikan konsumsi seperti ikan lele,
ikan nila, guramih, beralih menekuni budi daya ikan hias.
Ikan hias adalah jenis ikan yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna. Ikan hias biasanya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam akuarium. Contoh ikan hias yang dibudidayakan antara lain koi, neon tetra, koki, cupang, dan guppy, yellow tangs, blue tags, dan clownfish. Usaha budi daya ikan hias merupakan salah satu usaha yang memberikan alternatif sumber penghasilan untuk meningkatkan pendapatan petani/ pengusaha ikan hias. Usaha budi daya ikan hias cukup prospek untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan dalam budi daya ikan hias memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut.
- Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan cukup sederhana.
- Budi daya ikan hias dapat diusahakan skala rumah tangga/ usaha kecil, tidak membutuhkan lahan yang luas.
- Perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat.
- Budi daya ikan hias mampu menyerap tenaga kerja
- Pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor.
Jenis dan Karakteristik Ikan hias
Jenis ikan hias pada dasar
habitatnya ada dua jenis yaitu ikan hias air tawar, yaitu jenis ikan hias yang
dibudi daya atau dipelihara pada air tawar dan jenis yang kedua adalah jenis
ikan hias air laut atau jenis ikan hias yang berada di laut lepas. Ikan hias
air tawar di antaranya sebagai berikut.
1.
Ikan Arwana
Arwana merupakan salah satu jenis ikan endemik, di
Indonesia banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan
arwana didapat dari perburuan di alam bebas, namun saat ini sudah bisa dibudi
dayakan di kolam-kolam. Arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang
bernilai ekonomi tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai
jutaan rupiah dari jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana terdapat
di Kalimantan dan Sumatera.
2.
Koi (Cyprinus Carpio L)
Koi (Gambar 3.2) pertama kali dikembangkan di Jepang.
Mereka mengembangkannya dari ikan mas. Koi merupakan ikan hias air tawar untuk
dipelihara di kolam bukan akuarium. Daya tarik ikan koi adalah memiliki
warnawarni yang menarik dan indah. Ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang
luas serta mudah dikembangbiakan.
3.
Cupang (Betta sp)
Ikan Cupang merupakan salah satu jenis ikan air tawar
endemik Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan ini
adalah rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air
yang sedikit dan oksigen yang minim. Cupang dapat disimpan dalam toples terbuka
yang tidak beraerasi. Cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan.
Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, juga sangat memiliki sifat
agresif.
Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran
yang berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudi dayakan
dalam berbagai skala rumah tangga. Budi daya cupang relatif mudah karena tidak
memerlukan tempat yang luas dalam proses pemijahannya. Ikan ini berkembang biak
dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar
tanaman,daun-daun dan serabut rapia.
4.
Ikan Mas Koki (Carrasius Auratus)
Mas koki masih satu keluarga dengan ikan mas. Mas koki
pertama kali dikenal sebagai ikan hias di Cina, namun yang mempopulerkan ikan
koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, koki menjadi
semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya (Gambar 3.7). Mas koki
sudah lama dibudi dayakan secara luas di Indonesia. Sentra produksi koki
terbesar ada di Tulung Agung, Jawa
Timur. Tulung Agung memproduksi lebih dari 55 juta
ekor ikan mas koki setiap tahun, sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik
dan sebagian kecil untuk ekspor. Meskipun harga per ekornya relatif murah, ikan
ini mudah dibudi dayakan secara massal.
5.
Guppy (Poecilia Reticulate)
Guppy berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Guppy sangat mudah beradaptasi sehingga cepat meluas penyebarannya
serta mudah dibudi dayakan. Saat ini, guppy dapat ditemukan di berbagai
perairan air tawar di Indonesia. Ikan guppy bereproduksi secara internal dan
melahirkan anak yang langsung berenang dengan baik (Gambar 3.8). Dalam satu
kali perkawinan dapat menghasilkan 3 kali kelahiran dalam waktu tiga minggu,
dimana 1 ekor indukan betina dapat menghasilkan ± 60 burayak.
6.
Louhan (Kelompok Chiclid)
Louhan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama
Flowerhorn cichlid tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini
merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichlid. Louhan pertama
kali dikembangkan di Malaysia, banyak orang menyukai jenis ikan ini karena
warna sisik dan benjolan dikepalanya (Gambar 3.9). Selain di Malaysia, juga
dikembangkan di Taiwan, kemudian menyebar ke berbagai negara. Louhan mempunyai
sifat agresif dan jika di lepas ke perairan umum dapat menjadi predator jenis
ikan lainnya.
7.
Discus (Symphysodon Discus)
Discus berasal dari perairan Amazon, disebut discus karena bentuknya
seperti piringan (disk) dengan warna-warni yang atraktif. Sifat ikan ini sangat
tenang dan gerakannya lambat sehingga disebut raja akuarium. Ukuran yang paling
besar bisa mencapai diameter 15 cm (Gambar 3.10). Discus cocok dikembangbiakan
di wiliyah iklim tropis dengan suhu air 25-30◦C, pH 6-6,5 dan kesadahan 3-5 dH.
Untuk pemeliharaan dalam akuarium perlu ketelatenan karena mudah stress jika
kualitas air akuarium berubah.
Secara global
perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air
laut, yakni mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar dapat dibudi
dayakan, sedangkan ikan hias air laut hanya berasal dari hasil tangkapan, serta
masih terbatas untuk dibudi dayakan. Permintaan ikan hias air tawar semakin
meningkat.
Pada beberapa
dasawarsa kebelakang, Indonesia hanya mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari
Singapura, ikan-ikan ini diekspor lagi ke berbagai negara, namun saat ini,
ekspor Indonesia sudah menembus 60 negara dengan nilai produksi lebih dari 50
juta dolar AS (meningkat ± 9% per tahunnnya). Indonesia pun selalu menjadi 5
besar eksportir ikan hias terbesar dunia.
Dari sisi
keragaman, terdapat lebih dari 300 jenis ikan hias air tawar maupun
laut yang menjadi kamulan ekspor. Ikan hias yang layak ekspor biasanya
diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran,jenis ikan,
keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit dan daya
adaptasi terhadap lingkungan. Jenis-jenis ikan hias laut yang di ekspor
warna-warna yang mencolok, antara lain:
1) Blue Tangs
Blue Tang atau
di Indonesia biasa disebut dengan nama Lettersix
atau Dori adalah ikan yang
indah untuk akuarium air laut. Lettersix membutuhkan banyak ruang untuk
berenang. Lettersix adalah ikan karang yang mendiami kedalaman hingga 40 meter. Ikan
ini lebih menyukai arus deras pada daerah terumbu ke arah laut. Spesies ini
harus pelihara dalam akuarium, dengan diberi cukup banyak batu karang dan
volume air yang banyak (Gambar 3.11)
2) Yellow Tangs
Yellow Tangs
adalah jenis ikan herbivora yang
berasal dari Hawaii, Amerika Serikat (Gambar 3.12). Yellow Tangs populer di
pelihara di akuarium. Yellow tangs merupakan ikan yang cukup tangguh dan
tidak mudah terjangkit penyakit white spot. Ikan yang terbilang berukuran kecil
ini memerlukan ruang gerak yang luas karena dapat berenang puluhan kilo meter
setiap harinya untuk mencari makan.
3)
Clownfish / Badut
Ikan badut atau
clownfish merupakan salah satu jenis ikan hias
yang banyak dicari (Gambar 3.13). Ikan ini hidup pada daerah perairan tropis
dangkal dan bersimbiosis dengan anemon sebagai
habitatnya. Ikan
badut tergolong jenis ikan omnivore, memakan larva
crustacea, parasit pada anemon dan alga, dikenal agresif dalam menjaga
teritorinya.
4)
Butterfly Fish
Butterfly fish
atau ikan kupu-kupu adalah kelompok ikan laut tropis dengan warna
yang mencolok, kebanyakan ditemukan di daerah terumbu karang perairan Atlantik,
Hindia dan Samudra Pasifik, terdapat sekitar 120 spesies yang tersebar 10 negara.
Butterfly fish sebagian besar berukuran berkisar antara 12 cm sampai 22 cm (Gambar
3.14.). Spesies terbesar
berasal dari butterfly fish berlapis dan butterfly fish
pelana, tumbuh sampai 30 cm (12 inch). Ikan ini memiliki pola warna yang
sama terlihat pada sayap kupu-kupu, bentuk tubuh lateral sempit
dan mudah terlihat saat berada di habitat terumbu karang. Butterfly
fish memiliki sirip menyambung dengan sirip ekor yang membulat.
REFLEKSI
1. Bagaimana pendapat kalian mengenai gambar tersebut?
2. Jelaskan perbedaan ikan hias air tawar dan ikan hias air laut !
Tidak ada komentar: