PERTEMUAN 1 PRAKARYA "BUDIDAYA TANAMAN OBAT" KELAS 7

BUDI DAYA TANAMAN OBAT 



Kompetensi Dasar :

3.3 Memahami komoditas tanaman obat yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah setempat.

3.4 Memahami tahapan budidaya tanaman obat

4.3 Menentukan komoditas tanaman obat yang akan dibudidayakan sesuai kebutuhan wilayah

4.4 Mempraktikan tahapan budidaya tanaman obat.

Indikator :

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :

·         Menyatakan pendapat tentang keragaman komoditas tanaman obat sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia

·         Mengidentifikasi jenis, sarana produksi dan tahapan budidaya tanaman obat yang ada di wilayah setempat

·         Merancang kegiatan budi daya tanaman obat dan menyusun komposisi media tanam berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri

·         Melaksanakan dan mempresentasikan kegiatan budi daya tanaman obat yang ada di wilayah setempat.

Materi Pembelajaran

Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang budidaya tanaman obat. Tanaman obat meruapakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan. Budidaya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik.

A.    Jenis – jenis Tanaman Obat

Tanaman obat dapat tumbuh dengan baik hampir di seluruh wilayah Indonesia. Setiap daerah mempunyai keunggulan produk tanaman obat yang dihasilkan. Tanaman obat dapat dimanfaatkan berdasarkan bagian tanaman, seperti: daun, akar, rimpang, buah, dan bunga.

Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda. Kita perlu mengetahui syarat tumbuh dan karaktersitik setiap jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan. Berikut deskripsi beberapa jenis tanaman obat.

1.      Keji Beling



Keji beling atau orang Jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah Pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang Ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral lainnya. Di samping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret), dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare, disentri, selutuh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobati penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.

2.      Sambiloto



Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Langka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, tetapi hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun 1911. Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dan efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herbal medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).

3.      Temulawak






Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae). Temulawak sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian penyebaran tanaman temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m – 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau cokelat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum sedikit pahit agak pedas, temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Temulawak juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh.

4.      Kunyit



Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar di sekitar hutan/ bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1.300 -1.600 m dpl. Ada juga mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, dan peternakan. Di samping itu rimbang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

5.      Kencur






Nama ilmiah kencur adalah Kaempferia galangal. Kencur termasuk kerabat jahe-jahean (Gamilia Zingiberaceae). Kencur dapat hidup di mana saja, selama tanah gembur dan subur, dengan sedikit teduh. Dengan melakukan proses penyulingan maka dari kencur tersebut akan menghasilkan minyak Atsiri. Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena. Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah pati (4,14%), mineral (13,73%), minyak atsiri (0,02%), dan berupa sineol.

6.      Jahe





Rizoma jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebuut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif anti penuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas. Ramuan untuk masuk angin yaitu ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih, dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya. Didihkan lebih kurang ¼ jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Ramuan untuk sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) yaitu ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Ramuan untuk mencegah mabuk kendaraan yaitu ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.


REFLEKSI


  

  1. Adakah tanaman seperti gambar tersebut di lingkungan sekitarmu? Bagaimana pemanfaatannya saat ini? Bagaimana pendapatmu mengenal tanaman tersebut dan gagasan apa yang ingin kamu ungkapkan?
  2. Adakah tanaman obat produk unggulan di daerahmu? Sebutkan!

PERTEMUAN 1 PRAKARYA "BUDIDAYA TANAMAN OBAT" KELAS 7 PERTEMUAN 1 PRAKARYA "BUDIDAYA TANAMAN OBAT" KELAS 7 Reviewed by Rahasia on Januari 11, 2021 Rating: 5

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.