Dampak Letak Indonesia terhadap Keberagaman Sumberdaya Alam
Sumberdaya adalah segala potensi yang dimiliki yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Sumberdaya tidak selalu berbentuk fisik (tangible), tetapi juga dapat berbentuk non-fisik (intangible). Pengertian sumberdaya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau makhluk hidup yang berada di bumi. Sumberdaya alam dapat berupa sinar matahari, batuan, tanah dan air. Selain itu barang tambang, tumbuhan, hewan juga termasuk sumberdaya alam. Sumberdaya alam dapat dibagi menjadi dua yaitu sumberdaya yang dapat terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources).
Kondisi geologis dan iklim di Indonesia menyebabkan keanekaragaman sumberdaya alam. Kondisi tektonik dan vulkanik yang aktif menyebabkan peremajaan batuan berjalan terus menerus. Hal ini diperkuat oleh penyinaran matahari dan intensitas hujan yang tinggi mempercepat proses pembentukan tanah. Hutan hujan tropis dengan pondasi tanah yang subur menjadikan kekayaan hayati Indonesia tertinggi kedua setelah Negara Brasil.
Sumberdaya Tanah
Tanah di Indonesia sangat beragam tergantung dari proses pembentukan yang terjadi. Tanah yang terbentuk dari proses vulkanik umumnya lebih subur dari jenis tanah yang lain. Suatu tanah dikatakan subur apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
- Banyak mengandung unsur hara
- Cukup mengandung air
- Tekstur dan struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
- Umumnya berwarna abu-abu sampai hitam. Tanah yang berwarna kuning sampai dengan merah merupakan tanah yang tandus karena unsur haranya telah tercuci.
Peta Tanah Indonesia |
Jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain :
- Tanah vulkanis atau andosol : Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah yang memiliki gunungapi. Tanah terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami pelapukan.
- Tanah aluvial. Tanah aluvial atau tanah endapan merupakan tanah berlumpur dan berpasir halus yang terbawa oleh arus sungai, lalu diendapkan di dataran rendah.
- Tanah laterit. Tanah laterit umumnya berwarna merah atau kekuningan. Tanah ini termasuk tanah tidak subur dan miskin unsur hara.
- Tanah litosol. Tanah litosol disebut juga tanah berbatu. Tanah ini terbentuk karena proses pelapukan bantuan yang belum sempurna sehingga jenis tanah ini miskin unsur hara.
- Tanah gambut atau Tanah organosol. Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air, karena itu peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya tidak sempurna.
- Tanah mergel. Tanah mergel adalah jenis tanah yang mengandung bermacam-macam batuan karena proses penghancuran oleh air hujan tidak merata. Tanah ini terdiri atas batu kapur, pasir, dan tanah liat.
- Tanah regosol. Tanah regosol merupakan jenis tanah yang berasal dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butiran-butiran kasar.
- Tanah kapur atau mediteran. Tanah kapur adalah jenis tanah yang batu induknya berasal dari gamping, abu gunung berapi, dan batuan endapan yang mengalami pelapukan.
- Tanah grumusol atau tanah margalit. Tanah grumusol terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah yang memiliki curah hujan antara 1.000 mm sampai dengan 2.000 mm pertahun.
- Tanah podzolit. Jenis tanah podzolit terbentuk di daerah yang memiliki curang hujan tinggi dengan suhu yang rendah. Warna tanah kuning kelabu.
Sumberdaya Laut
Indonesia merupaka negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudra. Posisi silang yang strategis menyebabkan Indonesia mempunyai peranan penting dalam lalu lintas laut, Namun demikian, posisi silang ini juga membahayakan bagi negara, baik dalam bidang sosial ekonomi budaya maupun bidang pertahanan dan keamanan. Perjuangan untuk menjaga kesatuan sistem kelautan telah diperjuangkan di dunia internasional melalui Deklarasi Djuanda yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya deklarasi ini dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III Tahun 1982. Berdasarkan kesepakatan tersebut wilayah perairan Indonesia meliputi batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif.
Peta Perairan Indonesia |
- Batas Laut Teritorial. Batas laut teritorial adalah suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin pemerintah Indonesia.
- Batas Landas Kontinen. Landas kontinen adalah dasar laut yang jika dilihat dari segi geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua. Kedalaman landas kontinen tidak lebih dari 200 meter. Kewajiban negara ini adalah tidak mengganggu lalu lintas pelayaran damai di dalam batas landas kontinen.
- Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Pada zona ini Indonesia memiliki hak untuk segala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam permukaan laut, di dasar laut, dan di bawah laut serta mengadakan penelitian sumber daya hayati maupun sumber daya laut lainnya.
Luas perairan di Indonesia mencapai 3.257.483 km². Namun demikian pemanfaatan sumberdaya alam laut belum seoptimal sumberdaya alam daratan. Padahal laut menyimpan banyak sumberdaya alam. Berikut ini berbagai sumberdaya alam di laut :
- Garam
- Ikan
- Tumbuhan
- Terumbu Karang
- Fosfat
- Ombak
- Pasang Surut Air Laut
- Mutiara
- Plankton
- Minyak Lepas Pantai
Sumberdaya Flora dan Fauna
Tanah yang subur akibat proses geologi dan diperkuat dengan iklim tropis menjadikan keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi. Keanekeragaman tersebut memiliki pola persebaran tertentu yang menyebabkan antar wilayah memiliki perbedaaan dan menjadi keunikan wilayahnya.
Persebaran Flora di Indonesia
- Hutan hujan tropis, biasanya terdapat di daerah beriklim Af dengan ciri-ciri memiliki curah hujan tinggi. Flora jenis ini tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Papua.
- Hutan musim, berada di daerah beriklim Am yang lebih dipengaruhi iklim musim. Berbeda dengan hutan hujan tropis yang heterogen, hutan musim termasuk jenis hutan homogen yaitu terdiri dari satu jenis tumbuhan. Flora jenis ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
- Hutan bakau, terdapat di daerah dataran rendah, muara sungai dan daerah pantai yang memiliki arus tenang dan banyak mengandung lumpur. Flora ini tersebar di pantai utara Jawa, pantai Kalimantan, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan Papua.
- Hutan stepa atau sabana, terdapat di daerah dengan curah hujan rendah. Hutan sabana adalah padang rumput dengan semak belukar, sedangkan stepa merupakan wilayah padang rumput. Flora jenis ini tersebar di daerah Nusa Tenggara.
Persebaran Fauna di Indonesia
- Fauna Asiatik (Fauna oriental). Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat. Fauna ini memiliki kesamaan dengan fauna Asiatik, karena dahulunya dangkalan sunda merupakan satu kesatuan dengan Benua Asia. Beberapa ciri khas fauna asiatik adalah jenis mamalia besar dan jenis kera. Contohnya adalah harimau, gajah, badak, simpanse, lutung dan orang utan.
- Fauna Wallacea/Fauna peralihan terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah yang merupakan campuran Asiatik dan Australis. Namun demikian di wilayah ini banyak ditemui fauna endemik yang hanya terdapat di wilayah tersebut dan menjadi fauna khas Indonesia. Contohnya adalah komodo, anoa, babi rusa.
- Fauna Australian terdapat di wilayah Indonesia bagian timur. Fauna ini memiliki kesamaan dengan fauna Australis, karena dangkalan sahul merupakan satu kesatuan geologis dengan Australia. Ciri khas fauna Australis adalah jenis burung berwarna dan hewan berkantung. Contohnya adalah cenderawasih,kasuari, kanguru, wallaby dan koala.
Peta Fauna di Indonesia |
Jumlah keanekaragaman hayati lama kelamaan akan menurun jumlahnya jika tidak dijaga. Hal ini disebabkan karena faktor seleksi alam maupun adanya gangguan keseimbangan rantai ekosistem akibat rekayasa ulah tangan manusia. Untuk itu perlu upaya untuk menjaga kelestarian dengan cara :
- Suaka margasatwa merupakan upaya perlindungan terhadap jenis-jenis hewan tertentu yang hampir punah dan dilaksanakan berdasarkan undang-undang. Contoh suaka margasatwa di Indonesia adalah suaka margasatwa Ujung Kulon untuk perlindungan badak bercula satu, suaka margasatwa Baluran untuk melindungi banteng, harimau jawa, dan rusa, suaka margasatwa Pulau Komodo untuk melindungi komodo, suaka margasatwa Tanjung Puting untuk melindungi orang utan.
- Cagar alam adalah hutan untuk melindungi kelestarian flora dan fauna. Contoh cagar alam di Indonesia antara lain cagar alam Nusa kambangan di Jawa Tengah, cagar alam Lorenz dan Wasur di Papua, dan cagar alam Cibodas di Jawa Barat
- Penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian flora dan fauna.
- Penegakan hukum bagi yang merusak kelestarian flora dan fauna.
Tidak ada komentar: