MATERI SUHU DAN KALOR
SUHU
Kereta api merupakan
sarana transportasi yang sangat banyak peminatnya. Kadang-kadang kecelakaan
kereta api makan korban yang lebih banyak daripada sarana transportasi darat
lainnya. Salah satu penyebab kecelakaan yaitu pada lintasan rel kereta api.
Akibat adanya pemuaian, rel dapat melengkung yang akhirnya membawa kecelakaan.
Fenomena adanya
pemuaian seperti rel kereta api, akan kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu
akan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pemuaian dan penerapannya serta
peran kalor terhadap zat.
Pengukuran Suhu
Untuk menentukan panas
atau tidaknya suatu benda, kita dapat menggunakan jari tangan kita tetapi
tangan tidak dapat dipakai untuk menentukan tingkat panas suatu benda secara
tetap. Alat untuk mengukur suhu (panas dinginnya suatu benda) disebut
termometer.
Menentukan Skala Suatu
Termometer
Supaya suhu suatu benda
dapat diukur dengan menggunakan termometer hingga diketahui nilainya, maka
dinding kaca termometer diberi skala dengan cara menandai titik-titik tertentu
pada kaca. Setelah itu masing-masing titik tersebut diberi angka untuk
menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Termometer Celsius
Dibuat oleh Anders
Celsius dari Swedia pada tahun 1701-1744. Titik tetap atas menggunakan air yang
sedang mendidih (100° C). Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau
es yang sedang mencair (0° C). Perbandingan skalanya 100.
Termometer Reaumur
Dibuat oleh Reaumur
dari Perancis pada tahun 1731. Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih
(80° R). Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (0° R). Perbandingan
skalanya 80.
Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel
Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1686-1736. Titik tetap atas
menggunakan air mendidih (212° F). Titik tetap bawah menggunakan es mencair (0°
F). Perbandingan skalanya 180.
Termometer Kelvin
Dibuat oleh Kelvin dari
Inggris pada tahun 1848-1954. Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373
K). Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K). Perbandingan skalanya
100.
Di bawah ini
ditunjukkan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu Celsius, Reamur, Fahrenheit,
dan Kelvin. Hubungan antara Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai
berikut.
C : R :(F-32) : (K-273)
= 100 : 80 : 180 : 100 = 5:4:9:5
Dahulu kalor dianggap
sebagai suatu zat yang mengalir, semacam air atau udara. Akhirnya anggapan itu
terbukti tidak benar. Benda yang diberi kalor suhunya akan naik. Sementara itu,
benda yang melepas kalor suhunya akan turun. Jika benda yang bersuhu lebih
tinggi dicampur dengan benda bersuhu rendah, maka setelah beberapa saat
akandicapai suhu yang sama.
KALOR
Pengertian Kalor
Kalor merupakan salah
satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah, jika kedua benda bersentuhan. Pengertian kalor
berbeda dengan suhu, jika suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda, sedangkan kalor adalah ukuran banyaknya panas. Istilah kalor yang
berasal dari caloric, yang pertama kali diperkenalkan oleh Antonie Laurent
Lavoiser (1743-1794), seorang ahli kimia dari Perancis. Oleh para ahli kimia
dan fisika saat ini, kalor dianggap sebagai zat alir yang tidak terlihat oleh
mata. Oleh karena itu, satuan kalor ditetapkan dengan nama kalori.
Energi kalor dapat
barubah menjadi energi mekanik atau sebaliknya. Oleh karena itu, terdapat hubungan
antarsatuan energi kalor (kalori) dengan satuan energi mekanik (joule).
Hubungan ini ditemukan oleh James Prescott Joule (1818-1889) seorang ilmuwan
berkebangsaan inggris. Hubungan tersebut adalah
1 kilo kalori = 4,186 x
103 joule
Jadi, dengan pembulatan
koma desimal dapat ditulis
1 kkal = 4,2 x 103
joule
1 kal = 4,2 joule
Satu kalori (kal)
adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya
naik 1° C (1 kilokalori = 1 kkal = 1000 kal).
Kalor dan Suhu Benda
Kalor dapat mengubah suhu suatu benda yang menyerap kalor akan mengalami kenaikan suhu dan benda yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan suhu. Alat yang digunakan untuk menguKur kalor suatu zat disebut kalorimeter. Pada umumnya kalorimeter digunakan untuk mengukur kalor jenis suhu zat. Jenis-jenis kalorimeter antara lain kalorimeter aluminium, kalorimeter elektrik, dan kalorimeter. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat/benda bergantung pada:
1. Massa benda (m)
2. Massa jenis benda
(c)
3. Perubahan suhu (T)
Secara matematika
dituliskan:
C = kalor jenis (kal/g
°C) atau (joule/kg °C)
Q = banyaknya kalor
yang diperlukan (kalori) atau (joule)
m = massa benda (g)
atau (kg)
AT = perubahan suhu
(°C)
Q = m c AT
Contoh Soal:
Minyak tanah bermassa
500 gram dipanaskan sehingga suhunya naik 10 C. Jika kalor jenis minyak tanah 2,2
x 103 J/kg °C, hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan
minyak tanah tersebut
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 500 g = 0,5 kg
AT = 10° C
C = 2,2 x 10° J.kg oC
Dinyatakan: Q = ... ?
Jawab:
Q =m C AT
= 0,5 kg x 2,2 x 103
J/kg °C x 10 °C
= 1,1 x 10' joule
= 11.000 joule
= 11.000 x 0,24 kalori
= 2640 kalori
Jadi, banyaknya kalor
yang diperlukan adalah 2.640 kalori.
Kalor jenis suatu zat
didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan
suhu 1 kg zat itu sebesar 1 °C. Ada juga ketetapan lain yang merupakan sifat
zat dan bergantung massa zat, yaitu kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah
banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu zat itu 1 C. C
kapasitas kalor (joule/K atau joule/C. C atau QC AT Q = banyaknya kalor yang
diperlukan (joule). AT = kenaikan suhu (K) atau (°C)
Tidak ada komentar: