Manusia, Tempat, dan Lingkungan (Bagian 1)
Manusia, Tempat dan Lingkungan |
Kompetensi Inti:
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
- Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
Kompetensi Dasar:
- Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
- Menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Indikator:
- mengamati peta kondisi geografi di Indonesia;
- membuat peta penyebaran sumber daya alam di Indonesia;
- membandingkan data kependudukan (sebaran dan pertumbuhan) berdasarkan tahun;
- menyajikan data kependudukan dalam bentuk grafik batang atau pie;
- menganalisa dampak positif dan negatif interaksi ruang
- mengidentifikasi masalah akibat interaksi antarruang;
- mencari solusi terhadap dampak interaksi antarruang
- menjelaskan pengertian konsep antarruang;
- menjelaskan pengertian interaksi antarruang
- menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang;
- menunjukkan unsur-unsur atau komponen peta;
- menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia;
- menjelaskan implikasi letak Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial, dan budaya;
- menjelaskan implikasi letak Indonesia secara geologis.
Materi Pembelajaran
Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Bentuk-bentuk Interaksi Antarruang
- Mobilitas Penduduk. Mobilitas penduduk adalah interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antarwilayah untuk bekerja atau wisata.
- Komunikasi. Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet, dan lain-lain.
- Transportasi. Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengangkutan barang, perdagangan, dan lain-lain. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
Terjadinya Interaksi Keruangan
- Saling Melengkapi (Complementarity atau Regional Complementary). Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
- Kesempatan Antara (Intervening Opportunity). Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B. Namun kemudian, diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
- Kemudahan Transfer (Transferability). Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya maka interaksi antarruang tidak akan terjadi Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Contohnya seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, tetapi jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilali Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.
Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Judul peta
- Judul menunjukkan daerah administratif, misalnya Peta Sumatra Utara, Peta Bali, Peta Indonesia, dan sebagainya. Biasanya disebut peta umum.
- Judul menunjukkan tema permasalahan, seperti peta curah hujan, peta penduduk, peta transportasi, dan sebagainya. Biasanya disebut peta tematik.
Skala peta
- Skala angka Skala angka berwujud perbandingan angka, misalnya 1: 10.000. Jika tidak disebutkan satuannya di belakang angka tersebut berarti satuan yang digunakan adalah cm, sehingga skala angka tersebut dibaca 1 cm di peta sama dengan 10.000 cm di lapangan.
- Skala garis atau grafis. Skala grafis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran tertentu. Skala grafis biasanya ada dalam kolom legenda. Jika contoh skala grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka skalanya adalah 1 : 500.000 karena 1 cm di peta berbanding 5 km di lapangan. Satuan dalam kilometer diubah menjadi sentimeter, sehingga 5 km jika diubah ke dalam cm menjadi 500.000 cm. Karena itu, skala peta menjadi 1 : 500.000
Orientasi utara
Simbol peta
- Simbol titik. Simbol titik pada peta dapat beragam bentuknya. Simbol titik dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambang ibu kota biasanya diberi simbol bujur sangkar, gunung api berbentuk segitiga, dan ibukota kabupaten berbentuk lingkaran.
- Simbol garis. Simbol garis dapat digambar dalam beragam bentuk dan ukuran ketebalan. Ketebalan garis dapat diatur sesuai dengan kaidah perpetaan. Simbol jalan biasanya berupa garis kontinu (tanpa putus-putus) dengan ketebalan sesuai dengan kelas jalannya.
- Simbol warna. Simbol warna digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Tidak sembarang warna dapat digunakan untuk objek-objek tertentu karena ada aturan perpetaan. Misalnya, warna perairan (sungai, danau, dan laut) diberi warna biru, Jalan diberi warna merah, dan lain-lain. Warna ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan objeknya yang menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan seterusnya. Misalnya, kedalaman laut diberi warna biru dengan tingkat perubahan yang teratur dari biru terang ke biru gelap.
- Simbol area. Objek yang digambar pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek yang ada di lapangan. Simbol area juga memiliki aturan tertentu dalam pemetaannya. Misalnya, area berupa sawah digambarkan dalam bentuk polygon tertutup yang di dalamnya terdapat simbol tanaman padi.
Garis koordinat
Inset
Legenda
Sumber peta
Garis tepi peta
Lettering
Tahun pembuatan peta
Rangkuman
Ø Peta adalah gambaran kenampakan alam seperti bentuk sebenarnya
dalam bidang datar, dengan skala tertentu.
Ø Jenis-jenis skala peta
1. Skala
angka/numerik : skala yang ditunjukkan dengan angka perbandingan
2. Skala garis/grafis : skala yang
ditunjukkan dengan garis perbandingan
3. Skala
verbal : skla yang ditunjukkan dengan kalimat
Ø Syarat peta yang baik
1. Konform : bentuknya sama dengan
aslinya
2. Ekuidistan : jaraknya sama dengan
aslinya (jika dikalikan skala)
3. Ekuivalen : luasnya sama dengan
aslinya (jika dikalikan skala)
Ø Jenis
peta berdasarkan isinya
o Peta umum : peta yang berisi berbagai
informasi yang bersifat umum
o Peta tematik : peta yang berisi satu tema
tertentu yang bersifat khusus
Ø Jenis
peta berdasarkan skalanya
- Kadaster : skala 1 : 100 sampai dengan 1 : 5.000
- Skala besar : skala 1 : 5.001 sampai dengan 1 : 250.000
- Skala menengah : skala 1 : 250.001 sampai dengan 1 :
500.000
- Skala kecil : skala 1 : 500.001 sampai dengan 1 :
1.000.000
- Skala geografis : skala lebih kecil dari 1 ;
1.000.000
Ø Unsur-unsur peta
1. Judul peta : menunjukkan seluruh isi
2. Simbol peta : simbol dibagi menjadi tiga yaitu titik, garis dan bidang
3. Garis astronomis : garis lintang dan garis bujur
4. Legenda : kumpulan keterangan simbol
5. Skala peta : perbandingan penunjuk ukuran peta
6. Arah mata angin : penunjuk arah peta
7. Insert peta : peta tambahan sebagai penunjuk terhadap sekitar
Ø Perbedaan
peta, atlas dan globe
- Peta :
berbentuk lembaran
- Atlas : berbentuk buku
- Globe : berbentuk miniatur bola bumi
Saya sudah mengerjakan
BalasHapusSAYA SUDAH MENGERJAKAN
BalasHapus